Istilah rahmatan lil ‘alamin termaktub dalam Q.S. Al Anbiya [21]:107, yang artinya : “dan tiadalah Kami mengutus engkau (hai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamiin)”. Dalam tafsir Marah Labid (Tafsir Munir), Syaikh An Nawawi Al Jawi menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut : “Tidaklah Kami utus It is narrated that Hasan [al-Basri] said about the word of Allah, “Wa Khatam an-Nabiyyin”: “Allah completed the series of the prophets through Muhammad – may Allah bless him – and he is last [of them] in being raised.” [2] 2.3 Abu Hanifah (d. 150 A.H.) Imam Mufiq bin Ahmad al-Makki (d. 568 A.H.) narrates: dengan seisinya ini. Itulah arti Khatamanna- biyyin yang sesungguhnya, bahwa Rasulullah Saw. adalah nabi yang paling sempurna. Dalam Kanzul Umal jilid II Rasulullah saw. Allah sebagai Khatamannabiyyin dan sesung¬ guhnya Adam dalam keadaan campuran air dan tanah". Jika merayakan khataman hafalan Al-Quran dengan motivasi seperti ini, maka tidak mengapa. Jika pada pertemuan tersebut dibacakan ayat-ayat Al-Quran dari awalnya atau akhirnya, tanpa menentukan surat-surat tertentu atau cara-cara tertentu, seperti menyambung akhir ayat dengan akhir surat, maka perbuatan tersebut adalah baik. APA ITU AHMADIYAH. 1. Pendahuluan Pada tanggal 09 Juni 2008, Menteri Agama RI, Muhammad Mahtuh Basyuni, S.H. mengumumkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung RI, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 tahun 2008, No. KEP-033/A/JA/6/2008 dan No.199 Tahun 2008 tanggal 9 Juni 2008 tentang Peringatan dan Perintah kepada Penganut, Anggota dan/atau anggota-anggota pengurus Jamaat Ahmadiyah Maknanya adalah Aakhiruhum (yang terakhir dari para nabi). [Lihat Ruhul Ma’ani, 16/142]. Ketiga, bermakna ismun fa’il (kata yang menunjukkan pelaku atau subyek) yang artinya adalah akhir (Aakhiru an-Nabiyyin). Tidak dipungkiri bahwa kata “خاتم النبيين” para ulama sendiri memiliki qiro’ah (bacaan) yang berbeda. Khataman Nabiyyin, yakni Nabi terakhir, Nabi yang membawa umatnya Minadzulumaati Ilannuur, dari zaman Jahiliya ke zaman yang terang benderang seperti saat ini. Semoga kita selalu bertauladan kepadanya dan mendapat syafaatnyaa di ari akhir nanti. Amin… Penulis menydari sebagai hamba yang dho’if tidak luput dari kesalaan dan GCiii.

arti khataman nabiyyin adalah